Sabtu, 01 Oktober 2016
Fakta Mengejutkan !!! Inilah Pengakuan Santri yang Terjadi Ketika Belanjakan Uang ‘Gaib’ dari Dimas Kanjeng,,sungguh tidak masuk akal.. silahkan share ya guys...
Tidak lama ini di gemparkan dengan berita permasalahan “dimas kanjeng” yang bisa menggandakan duit yang jalan dijawatimur.
Pimpinan tertinggi Padepokan Kanjeng Dimas Taat Pribadi (47), warga Dusun Sumber Cengkelek, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Probolinggo, punyai sebagian ribu pengikut yang menyebar di semuanya Indonesia. Saat ini, Dimas resmi ditahan oleh jejeran Kepolisian Daerah Jawa Timur, setelah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan pada 2anggota padepokan.
Walau sekian, sebagian ‘santri’ Dimas Kanjeng masih tetap yakini pimpinannya itu tidak bersalah. Bahkan, mereka masih tetap yakini bila satu saat nantinya, mahar yang telah diberikan akan terbayar dengan nominal berkali lipat.
Nur Kamto (52), warga Desa Undaan Lor, Kecamatan Undaan, tengah ribet menolong beberapa tukang melakukan renovasi rumahnya, saat Tribun Jateng berkunjung. Gunakan lurik lengan panjang warna kuasai hijau, Kamto lantas bercerita mengenai pengalamannya jadi ‘santri’Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
“Saya tahu pertama kalinya sosok Dimas Kanjeng pada sekitaran 3 th. lalu, melalui tayangan video, ” ucap Kamto, memulai cerita.
Kemudian, sambung Kamto, ia bersua dengan seorang warga Desa Undaan Tengah, yang telah terlebih dahulu jadi ‘santri’Dimas Kanjeng.
Ia juga lantas diajak untuk ikut pengajian yang diselenggarakan sebagian ‘santri’ yang ada di Kudus.
“Ndak ada uang pendaftaran, hanya pertama kalinya ikut itu kami menyerahkan mahar lewat langkah suka-rela sebesar Rp 500 ribu, ” kata penjaga satu sekolah basic (SD) di Kecamatan Undaan itu.
Seiring berjalannya waktu, ia miliki kesempatan bertatap muka lewat cara selekasnya dengan Dimas Kanjeng, di satu acara pengajian yang digelar sebagian ‘santri’nya di hotel berbintang yang ada di Kudus.
“Pada 2015, Dimas Kanjeng ke sini, menjumpai sebagian ‘santri’, ” ucapnya.
Setelah bersua segera, Kamto mengaku lebih mengagumi akan oleh sosok Dimas Kanjeng, yang menurutnya saat berwibawa dan berkharisma. Dengan beberapa ‘santri’ lain asal Kudus, ia juga demikian kali menyempatkan diri untuk berkunjung ke Padepokan Kanjeng Dimas Taat Pribadi, di Probolinggo.
Hingga sekarang, minimal ia telah 5 kali berkunjung ke padepokan. Di padepokan, menurut Kamto, ia dengan mata kepala sendiri saksikan Kemampuan Dimas Kanjeng, mendatangkan uang kurun waktu relatif cepat.
“Saat itu sebagian ratus ‘santri’, beberapa salah satunya yakni yaitu tokoh popular dari Jakarta, dikumpulkan dalam satu ruang. Dimas Kanjeng duduk di kursi, perwakilan dari kami diminta untuk mengecheck jubah yang digunakan, dan kursi yang diduduki, ” tukasnya.
Setelah menyeruput satu gelas kopi, Kamto menyambung cerita. Dari kontrol yang ditangani sebagian ‘santri’ tidak diketahui satu lembar juga uang yang ada di dalam jubah maupun di kursi. Lalu, lanjut Kamto, Dimas Kanjeng mengajak sebagian santri untuk berzikir, tahlil, dan membaca ayat suci Al Quran.
“Tak lama lantas Dimas Kanjeng merogoh jubah, dan keluarlah duit sebagian ratus ribu, juga sekian dari balik kursi yang diduduk, ” cerita Kamto.
Setelah saksikan momen itu, Kamto benar-benar jadi lebih yakini bila Dimas Kanjeng punyai kelebihan pengetahuan untuk mendatangkan uang lewat cara gaib.
“Saya lihat sendiri, bukanlah beberapa katanya, ” tandas Kamto.
Saat berpamitan pulang, Kamto mengaku diberi Dimas Kanjeng uang Rp 1 juta.
Uang itu, menurut dia, yaitu lembaran kertas yang didatangkan Dimas Kanjeng lewat cara gaib dari balik jubahnya.
“Sesampai di Kudus saya belanjakan beras dan kepentingan sehari-harinya, uangnya ya laku, tidaklah uang palsu atau mainan, ” tuturnya.
Disinggung sudah berapakah kali berkunjung ke padepokan, menurut Kamto, sedikitnya ia telah 5 kali berkunjung ke sana. Ia juga mengaku sedikitnya telah menyerahkan uang mahar hingga jutaan rupiah.
“Oleh Dimas Kanjeng, saya diberi bungkusan kain hitam, yang dimasukkan dalam kantong kresek warna merah. Sampai saat ini saya tidak berani buka bungkusan itu, belum waktunya. Nantinya apabila sudah waktunya, dan benar-benar cair akan saya kabari dan saya berikanlah segi, ” ucap Kamto.
Hingga waktu ini, ia percaya Dimas Kanjeng adalah sosok yang baik.
“Saya tak meyakini Dimas Kanjeng turut dan pembunuhan. Masing-masing ketemu, ia selalu berpesan senantiasa berdzikir dan ingatlah pada Allah, jangan sampai sombong, dan janganlah ‘kedunyan’, ” kata Kamto.
Ia juga, sampai saat ini tak merasa jadi korban penipuan atau semacamnya.
“Saya tak terasa jadi korban penipuan atau semacamnya. Saya selalu ikhlas melakukan, ” tandasnya.
Sumber : Tausiah-pedia
Pimpinan tertinggi Padepokan Kanjeng Dimas Taat Pribadi (47), warga Dusun Sumber Cengkelek, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Probolinggo, punyai sebagian ribu pengikut yang menyebar di semuanya Indonesia. Saat ini, Dimas resmi ditahan oleh jejeran Kepolisian Daerah Jawa Timur, setelah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan pada 2anggota padepokan.
Walau sekian, sebagian ‘santri’ Dimas Kanjeng masih tetap yakini pimpinannya itu tidak bersalah. Bahkan, mereka masih tetap yakini bila satu saat nantinya, mahar yang telah diberikan akan terbayar dengan nominal berkali lipat.
Nur Kamto (52), warga Desa Undaan Lor, Kecamatan Undaan, tengah ribet menolong beberapa tukang melakukan renovasi rumahnya, saat Tribun Jateng berkunjung. Gunakan lurik lengan panjang warna kuasai hijau, Kamto lantas bercerita mengenai pengalamannya jadi ‘santri’Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
“Saya tahu pertama kalinya sosok Dimas Kanjeng pada sekitaran 3 th. lalu, melalui tayangan video, ” ucap Kamto, memulai cerita.
Kemudian, sambung Kamto, ia bersua dengan seorang warga Desa Undaan Tengah, yang telah terlebih dahulu jadi ‘santri’Dimas Kanjeng.
Ia juga lantas diajak untuk ikut pengajian yang diselenggarakan sebagian ‘santri’ yang ada di Kudus.
“Ndak ada uang pendaftaran, hanya pertama kalinya ikut itu kami menyerahkan mahar lewat langkah suka-rela sebesar Rp 500 ribu, ” kata penjaga satu sekolah basic (SD) di Kecamatan Undaan itu.
Seiring berjalannya waktu, ia miliki kesempatan bertatap muka lewat cara selekasnya dengan Dimas Kanjeng, di satu acara pengajian yang digelar sebagian ‘santri’nya di hotel berbintang yang ada di Kudus.
“Pada 2015, Dimas Kanjeng ke sini, menjumpai sebagian ‘santri’, ” ucapnya.
Setelah bersua segera, Kamto mengaku lebih mengagumi akan oleh sosok Dimas Kanjeng, yang menurutnya saat berwibawa dan berkharisma. Dengan beberapa ‘santri’ lain asal Kudus, ia juga demikian kali menyempatkan diri untuk berkunjung ke Padepokan Kanjeng Dimas Taat Pribadi, di Probolinggo.
Hingga sekarang, minimal ia telah 5 kali berkunjung ke padepokan. Di padepokan, menurut Kamto, ia dengan mata kepala sendiri saksikan Kemampuan Dimas Kanjeng, mendatangkan uang kurun waktu relatif cepat.
“Saat itu sebagian ratus ‘santri’, beberapa salah satunya yakni yaitu tokoh popular dari Jakarta, dikumpulkan dalam satu ruang. Dimas Kanjeng duduk di kursi, perwakilan dari kami diminta untuk mengecheck jubah yang digunakan, dan kursi yang diduduki, ” tukasnya.
Setelah menyeruput satu gelas kopi, Kamto menyambung cerita. Dari kontrol yang ditangani sebagian ‘santri’ tidak diketahui satu lembar juga uang yang ada di dalam jubah maupun di kursi. Lalu, lanjut Kamto, Dimas Kanjeng mengajak sebagian santri untuk berzikir, tahlil, dan membaca ayat suci Al Quran.
“Tak lama lantas Dimas Kanjeng merogoh jubah, dan keluarlah duit sebagian ratus ribu, juga sekian dari balik kursi yang diduduk, ” cerita Kamto.
Setelah saksikan momen itu, Kamto benar-benar jadi lebih yakini bila Dimas Kanjeng punyai kelebihan pengetahuan untuk mendatangkan uang lewat cara gaib.
“Saya lihat sendiri, bukanlah beberapa katanya, ” tandas Kamto.
Saat berpamitan pulang, Kamto mengaku diberi Dimas Kanjeng uang Rp 1 juta.
Uang itu, menurut dia, yaitu lembaran kertas yang didatangkan Dimas Kanjeng lewat cara gaib dari balik jubahnya.
“Sesampai di Kudus saya belanjakan beras dan kepentingan sehari-harinya, uangnya ya laku, tidaklah uang palsu atau mainan, ” tuturnya.
Disinggung sudah berapakah kali berkunjung ke padepokan, menurut Kamto, sedikitnya ia telah 5 kali berkunjung ke sana. Ia juga mengaku sedikitnya telah menyerahkan uang mahar hingga jutaan rupiah.
“Oleh Dimas Kanjeng, saya diberi bungkusan kain hitam, yang dimasukkan dalam kantong kresek warna merah. Sampai saat ini saya tidak berani buka bungkusan itu, belum waktunya. Nantinya apabila sudah waktunya, dan benar-benar cair akan saya kabari dan saya berikanlah segi, ” ucap Kamto.
Hingga waktu ini, ia percaya Dimas Kanjeng adalah sosok yang baik.
“Saya tak meyakini Dimas Kanjeng turut dan pembunuhan. Masing-masing ketemu, ia selalu berpesan senantiasa berdzikir dan ingatlah pada Allah, jangan sampai sombong, dan janganlah ‘kedunyan’, ” kata Kamto.
Ia juga, sampai saat ini tak merasa jadi korban penipuan atau semacamnya.
“Saya tak terasa jadi korban penipuan atau semacamnya. Saya selalu ikhlas melakukan, ” tandasnya.
Sumber : Tausiah-pedia
0 Response to "Fakta Mengejutkan !!! Inilah Pengakuan Santri yang Terjadi Ketika Belanjakan Uang ‘Gaib’ dari Dimas Kanjeng,,sungguh tidak masuk akal.. silahkan share ya guys..."
Posting Komentar