Heboh Isu Kemarau Panjang 2019-2022 di Indonesia, Ini Kata BMKG | Baca Okee

Heboh Isu Kemarau Panjang 2019-2022 di Indonesia, Ini Kata BMKG

Masyarakat Indonesia tengah dihebohkan kabar kemarau panjang yang akan melanda dunia pada 2019-2022. Kabar tersebut tersebar dengan menggunakan identitas Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Kabar itu menyebut, saat ini cadangan air di dunia hanya tersisa 3 persen. Namun, BMKG menyatakan tidak pernah mengeluarkan kabar yang menjadi viral tersebut.
" Berita tersebut tidak benar dan BMKG tidak pernah menyampaikan serta menyebarluaskan informasi tersebut," demikian pernyataan BMKG melalui akun Facebook.

" Berita itu hanya hoax/isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan dan membohongi masyarakat, karena isu tersebut tidak mempunyai dasar ilmiah yang jelas," tambah pengumuman tersebut.
BMKG menyatakan, hingga saat ini belum ada teknologi yang bisa memprediksi musim dalam jangka panjang. Bahkan sekadar membuat prediksi untuk satu tahun ke depan.
" Oleh karena itu, masyarakat diimbau dan diharapkan tidak terpengaruh serta tidak perlu dihiraukan dengan informasi tersebut," tulis BMKG.

Oleh karena itu, BMKG mempersilakan masyarakat yang ingin mendapatkan informasi terkini mengenai cuaca untuk menghubungi call center 021-6546318, laman www.bmkg.go.id, akun media sosial @infobmkg, atau melalui aplikasi info BMKG

Badai Dahsyat Akan Terjang Jawa? Ini Kata BMKG

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjawab isu akan adanya badai dahsyat di sisi selatan Pulau Jawa. Sesuai dengan analisa ilmiah, isu itu dinyatakan tidak benar.
“ Isu puncak badai yang melanda Jawa bagian selatan sama sekali tidak benar,” tegas Yunus S. Swarinoto, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, sebagaimana dikutip dari laman bmkg.go.id, Jumat 1 April 2016.

Menurut Yunus, peluang kejadian badai tropis (siklon tropis) di perairan sebelah selatan Indonesia untuk bulan Maret adalah 28 persen.
Untuk kondisi saat ini, kata dia, citra satelit maupun analisa model cuaca numerik tidak menunjukkan adanya aktifitas badai tropis, baik di wilayah selatan Jawa maupun di wilayah manapun di Indonesia.

“ Dalam tiga hari ke depan tidak ada aktifitas badai tropis di wilayah Indonesia,” ujar dia.
Menurut Yunus, citra satelit Himawari yang dipantau pukul 08.10 WIB tanggal 30 Maret 2016 memang menunjukkan adanya awan hujan yang cukup signifikan di wilayah Laut Jawa, Jawa, dan perairan selatan Jawa.

Di wilayah tersebut teridentifikasi belokan angin yang cukup tajam, sehingga terjadi perlambatan kecepatan angin yang menyebabkan pertumbuhan awan-awan tersebut. Namun, “ citra satelit Himawari tidak dapat digunakan untuk memprediksi cuaca ekstrim beberapa hari ke depan.”
Yunus menambahkan, pembentukan awan-awan hujan di wilayah Jawa, terutama bagian barat diperkirakan masih akan berlangsung hingga hari Sabtu, 2 April 2016. Sedangkan untuk Jumat 1 April 2016, wilayah Indonesia yang diperkirakan hujan lebat adalah Banten bagian selatan.

Selain itu juga Jawa Barat, bagian Selatan, Jawa tengah bagian selatan, Yogyakarta bagian selatan, Jawa Timur bagian selatan, dan Papua bagian utara.
“ Dengan masih tingginya potensi curah hujan di sebagian besar Jawa, masyarakat diimbau tetap waspada dan siaga terutama di daerah pantai selatan dan dataran tinggi atau pegunungan untuk mengantisipasi kejadian angin kencang, banjir bandang, lahar dingin dan tanah longsor.”

Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, BMKG membuka layanan informasi cuaca 24 jam melalui call center 021 6546315, website meteo.bmkg.go.idTwitter @infobmkg, aplikasi android info.bmkg, atau menghubungi kantor BMKG terdekat.
sumber: dream.co.id

0 Response to "Heboh Isu Kemarau Panjang 2019-2022 di Indonesia, Ini Kata BMKG"

Posting Komentar